Nats: Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya (Matius 25:13) Bacaan : Matius 25:1-13. Suatu kali, Washington Post mengingatkan tentang insiden tragis yang dialami kapal Titanic. Di ruang kendali, petugas sedang sibuk menjalankan tugasnya. Telepon berdering. Satu menit berlalu. Ilustrasi khutbah Jumat. Foto UnsplashKhutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam, sehingga sudah sepatutnya khatib shalat Jumat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. Sebab, khutbah Jumat merupakan kesempatan yang amat baik untuk memberikan nasihat kepada jamaah dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah dijelaskan oleh Ahmad Sarwat, Lc., MA dalam buku Hukum-Hukum Terkait Ibadah Shalat Jumat, nasihat adalah salah satu bentuk yang termasuk ke dalam rukun khutbah. Nasihat atau wasiat ini berisikan pesan-pesan kebaikan yang dapat mengajak jamaah kepada ketaatan atau menjauhi dari segala kemaksiatan.“Adalah Rasulullah SAW biasa berkhotbah dengan berdiri dan duduk di antara dua khutbah, membaca beberapa ayat dan memberi nasihat kepada jamaah.” HR. Bukhari dan TirmidziSelain itu, biasanya khutbah Jumat berisi kalimat yang baik, penuh kelembutan dan hikmah. Dengan begitu jemaah Jumat dapat merenungkan setiap kata yang telah disampaikan oleh khatib untuk selalu berbuat kebaikan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah khutbah Jumat. Foto UnsplashKhutbah Jumat Nasehat KehidupanUntuk itu, tema naskah khutbah Jumat singkat tentang nasehat kehidupan ini dapat menjadikan pilihan terbaik dan paling bagus untuk disampaikan kepada jemaah. Berikut contoh khutbah Jumat yang berisikan nasihat agar menjadikan pribadi yang istiqomah di jalan Allah yang dinukil dari buku 35 Khutbah Jumat Terpopuler oleh Marolah Abu Akrom, .Tips Menjadi Pribadi Yang IstiqomahInnalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma. Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, dan syukur Alhamdulillah marilah kita sampaikan kehadirat ALlah Rabbul’izzati,pada kesempatan Jumat ini kita kembali dapat melaksanakan kewajiban sebagai seorang Muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW. juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kita semua yang hadir di masjid ini kelak di hari kiamat mendapatkan syafaat dari beliau. khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah, marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, istiqomah kerap kali kita dengar secara reflek dari orang-orang yang ada disekitar kita dan sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari terutama bagi umat Islam yang ingin selalu istiqomah dalam segala hal yang baik, positif dan kita lacak dari berbagai literatur yang ada ternyata kata istiqomah ini berasal dari bahasa Arab yang artinya tegak dan lurus. Dari makna ini lah dapat kita maknai istiqomah itu adalah sikap tegak dalam pendirian dan lurus dalam tindakan. Lalu pendirian apa yang kita tegakkan dan tindakan lurus apa yang kita lakukan? Tentu pendirian yang bernilai kebenaran dan lurus dalam setiap tindakan baik berupa hati, pikiran, lisan maupun sikap yang dilakukan secara lebih memantapkan makna istiqomah ini, perhatikan firman Allah dalam surat Hud ayat 112 dan Fushshilat ayat 30فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌArtinya “Maka tetaplah engkau Muhammad di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan juga orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Hud 112Ilustrasi sholat Jumat. Foto UnsplahKaum Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, untuk dapat mencapai tingkat istiqomah dan menjadi karakter dalam hidup, sangatlah berat, tidak semua orang dapat mencapainya. Ada orang yang awalnya istiqomah namun ditengah perjalanan istiqomahnya hilang. Ada orang yang awalnya tidak istiqomah kemudian ditengah perjalanan istiqomah lalu mendekati kematian ternyata hilang istiqomahnya. Ada orang tidak pernah istiqomah tapi menjelang ajal bisa istiqomah. Ada orang mulai aqil balig sampai akhir hidup tetap ke empat tingkat istiqomah tersebut ada dua yang lulus yaitu nomor tiga dan empat. Dua tingkat istiqomah yang paling tinggi adalah nomor empat, ini adalah tingkat istiqomah para nabi dan para wali. Mudah-mudahan kita bisa mengikuti keistiqomahan mereka walaupun sangat Muslimin sidang jamaah Jumat yang berbahagia, khutbah Jumat edisi kali ini, khatib akan menyampaikan 5 tips yang dapat kita ikhtiarkan untuk menjadi pribadi yang selalu istiqomah hingga akhir kematian nanti, yaituPertama niat. Niat itu keinginan yang sangat kuat dari dalam hati untuk selalu istiqomah dalam menjalankan syari’at apapun di dunia ini berawal dari niat, jika niat kita salah maka salah pula akibatnya dan berakhir pada kerugian yang nyata. Tetapi sebaliknya jika niat kira benar, maka akan berdampak positif bagi kebaikan hidup kita dari dunia sampai akhirat nanti. Sama halnya dengan sikap istiqomah ini, jika benar-benar berniat untuk selalu istiqomah, maka keistiqomahan itu akan terwujud secara nyata dan berdampak positif bagi keteguhan dalam memegang prinsip dan nilai-nilai ajaran Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits riyadhah. Riyadhah adalah berlatih secara terus menerus sampai istiqomah bisa menjadi karakter yang melekat dalam diri pribadi kita. Tidak mungkin pribadi istiqomah ini akan menjadi karakter yang permanen, tanpa melalui latihan yang panjang dan untuk dapat beribadah shalat tepat waktu dan berjamaah butuh latihan yang tidak ringan. Demikian juga puasa, membaca Al-Quran, sedekah dan lain-lain. Semua ajaran Islam itu dapat terlaksana secara baik dan maksimal melalui proses latihan secara terus-menerus, karena akan banyak mendapatkan tantangan, ujian dan godaan baik dari setan maupun hawa perdalam ilmu kita tentang keutamaan istiqomah. Ini penting diperhatikan, makin paham tentang keutamaan istiqomah, maka semakin termotivasi untuk mencapainya. Jika kita melihat keutamaan istiqomah itu, tidak kurang dari 15 keutamaan yang akan kita dapatkan diantaranya dapat menenangkan batin, amalan yang dicintai Allah, merupakan ciri dasar orang mukmin, mendapat jalan yang lurus, dilapangkan rezeki, wujud syukur atas nikmat Allah dan banyak bergaul dengan orang shalih, sehingga terbimbing keistiqomahan kita. Biasanya manusia itu sangat mudah terpengaruh oleh pergaulan dan ini sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat. Apabila kita bergaul dengan orang-orang shalih yang senantiasa istiqomah dalam kebaikan, maka nilai keistiqomahan akan menular kepada kita. Tetapi sebaliknya bila kita bergaul dengan orang-orang yang salam dan malas-malasan dalam beribadah dan berbuat kebaikan, maka cepat atau lambat kita pun akan terpengaruh oleh perilaku mereka yang negative itu. Na’udzubillahi banyak berdoa kepada ALlah agar selalu istiqomah sampai akhir hayat. Ini adalah cara yang paling menentukan untuk dapat menggapai pribadi yang istiqomah dalam melaksanakan nilai-nilai kebaikan dari ajaran Islam. Karena ternyata istiqomah ini sangat berat untuk dilakukan, sampai-sampai dalam satu riwayat Nabi sendiri mengalami uban pada rambutnya, saking beratnya yang namanya istiqomah terutama istiqomah dalam beriman kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi satu doa yang pernah diajarkan oleh seorang tokoh pahlawan nasional dan ulama besar yaitu Maulana Syaikh TGKH, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri organisasi Nahdlatul Wathan di Lombok NTB. Diantara isi doa ini adalah memohon kepada Allah agar menjadi hamba yang senantiasa istiqomah hingga akhir kematian nantiAllahumma inna naalukal istiqoomata walikhlaa showalkhootimati wa salaamataddaa raini wakhfadhnaa minal aafaaniddunyaa walaakhiraati.“Ya Allah kami memohon kepada-Mu agar selalu istiqomah, ikhlas, husnul khotimah, selamat dan terpelihara dari siksa dunia dan siksa akhirat.”Semoga khutbah singkat yang khotib sampaikan ini dapat menjadi bekal terbaik untuk dapat meraih pribadi yang istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. Jadisaudara yang dikasihi Tuhan, mohon pengampunan itu adalah hal yang penting didalam hidup, dibawah kebutuhan sehari-hari, tetapi diatas perlindungan. Inilah yang merupakan mengapa pengampunan itu penting didalam kehidupan ini, dikatakan juga ampunilah kami, karena kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami, jadi ada alasan kuat
Arti Muhasabah DiriAyat tentang Muhasabah DiriHadits Tentang Muhasabah DiriKata-Kata Muhasabah Diri dari Para UlamaCara Muhasabah DiriPertama Muhasabah Sebelum AmalKedua Muhasabah Setelah Amal Materi Khutbah Jumat Muhasabah Diri Setiap Hari Oleh Sodiq Fajar * Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan. الحَمْدُ لله الوَاحِدِ الأَحَدِ، الفَرْدُ الصَّمَدُ، الّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb Semesta Alam. Maha Pengampun. Maha Penerima tobat. Maha Mengetahui hamba-Nya yang bertobat dan muhasabah diri. Maha Keras Siksaan-Nya. Hanya kepada Allah kita bergantung harap. Hanya kepada-Nya kita mengiba pertolongan. Hanya kepada-Nya kita mengadu. Hanya kepada-Nya tempat kita bertobat. Hanya kepada-Nya kita mengharap keselamatan dari perihnya azab dunia dan pedihnya siksa akhirat. Hanya kepada-Nya tujuan seluruh ibadah. قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam.” QS. Al-An’am 162 Shalawat dan salam mari selalu kita lantunkan kepada junjungan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Nabi terakhir kita. Panutan kita. Pembaca kesempurnaan syariat Islam. Kepadanya kita berteladan. Kepadanya kita mencontoh segala tata cara peribadatan. Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati seluruh sahabat Nabi. Semoga Allah subhanahu wata’ala rahmati para Tabi’i, para tabi’ut tabi’in, dan seluruh umat yang teguh dan istiqamah meniti jalan yang telah digariskannya. Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk selalu bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Selalu bertobat kepada-Nya. Selalu mengingat-ingat bahwa alam dunia ini hanyalah sementara, dan kekekalan ada di alam akhirat. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan. Setiap kita pasti pernah melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Ibarat sedang berada di depan layar televisi, ke mana pun arah kita menghadap, di hadapan kita terhampar tayangan perbuatan manusia, selain mereka yang melakukan ketaatan dan kebaikan, tak sedikit pula kita saksikan praktik perbuatan dosa dan perbuatan maksiat. Sungguh celaka bagi kita yang tahu diri sedang melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Atau bahkan melakukan perbuatan haram tersebut sementara dalam kondisi sadar bahwa itu adalah perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu bertakwa. Agar apa? Agar ia selalu mawas diri untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian melakukan muhasabah diri. Merenungi bahwa Allah subhanahu wata’ala tidaklah menciptakan manusia tanpa ada tujuan. Allah subhanahu wata’ala berfirman, اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ “Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main tanpa ada maksud dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” QS. Al-mukminun 115 Arti Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Muhasabah diri adalah upaya seseorang untuk menyelidiki di akhir hari malam sebelum tidur segala perbuatan yang telah ia lakoni pada hari tersebut. Jika ia mendapati ada perbuatan baik yang dilakukan, ia membiarkannya berlalu dalam keikhlasan. Jika ia dapati ada perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan, ia segera introspeksi diri dan bertekad untuk tidak mengulanginya di kemudian hari. Pengertian muhasabah diri tersebut cukup gamblang untuk menjelaskan kepada kita bahwa muhasabah diri adalah unsur yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim setiap hari. Muhasabah diri memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan seorang muslim. Di mana ia akan selalu mengevaluasi diri dengan tujuan hari esok lebih baik dari hari ini. Namun sayang, banyak sekali di antara kita, atau bahkan termasuk kita, yang mengabaikan aktivitas penting ini sebelum mereka memejamkan mata di malam hari. Ini tentu menjadi catatan penting bagi para orang tua. Mulai sekarang harus melatih diri dan membimbing anak-anak untuk melakukan muhasabah diri tiap sebelum tidur malam. Ayat tentang Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Ada banyak firman Allah subhanahu wata’ala yang menyebutkan arti penting muhasabah diri. Salah satunya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hasyr 18 Dengan sangat jelas ayat di atas menjadi dalil perintah untuk muhasabah diri setelah perintah untuk bertakwa, dan diakhiri dengan perintah untuk bertakwa kembali. Kemudian Allah subhanahu wata’ala melanjutkan firman-Nya, وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” QS. Al-Hasyr 18 Ayat tersebut adalah sindiran keras bagi orang beriman yang mengabaikan perintah untuk muhasabah diri. Di mana Allah subhanahu wata’ala menyamakan orang yang melupakan perintah ini dengan orang fasik yang melupakan Allah subhanahu wata’ala. Kemudian ayat berikutnya, لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ “Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” QS. Al-Hasyr 18 Hadits Tentang Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Ada kisah menarik yang disebutkan dalam hadits tentang muhasabah diri. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits nomor 2750. Ketika itu, salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bernama Hanzhalah al-Usayyidi mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersama Abu Bakar. Sesampainya di rumah beliau, Hanzhalah berkata, نَافَقَ حَنْظَلَةُ، يَا رَسُولَ اللهِ “Ya Rasulullah, Hanzhalah telah menjadi munafik.” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, وَمَا ذَاكَ؟ “Apa maksudmu, Hanzhalah?” Lalu Hanzhalah menjelaskan, يَا رَسُولَ اللهِ نَكُونُ عِنْدَكَ، ‌تُذَكِّرُنَا ‌بِالنَّارِ ‌وَالْجَنَّةِ، حَتَّى كَأَنَّا رَأْيُ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ، عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيْعَاتِ، نَسِينَا كَثِيرًا “Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau, kemudian engkau menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat surga, seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan tetapi, ketika saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun berlaku kasar kepada istri dan anak-anak saya serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya sering Iengah.” Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun menasihati, وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ، لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً “Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu senantiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu, secara berkala, tidak spontanitas” Beliau pun mengulangi kata-kata itu tiga kali. Kata-Kata Muhasabah Diri dari Para Ulama Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Karena begitu pentingnya aktivitas tiap akhir malam ini, banyak sekali para ulama, mulai dari kalangan sahabat, tabiín, taibút tabiín, dan ulama setelahnya, yang mengucapkan kata-kata muhasabah diri sebagai nasehat bagi kaum muslimin. Bahkan, mengingat betapa pentingnya muhasabah diri, akhirnya Ibnu Abid Dunya menulis sebuah buku muhasabah diri setebal 139 halaman dengan judul Muhasabatun Nafsi wa al-Izra’ alaiha. Kata-kata muhasabah diri yang paling melegenda adalah ucapan sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berikut ini, ‌حَاسِبُوا ‌أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، “Hisablah dirimu semua sebelum nanti dihisab.” وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا؛ “Dan timbanglah diri kamu semua sebelum nanti ditimbang.” فَإِنَّهُ أَهْوَنُ عَلَيْكُمْ فِي الْحِسَابِ غَدًا أَنْ تُحَاسِبُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ، “Karena nanti hisabmu akan lebih mudah jika engkau evaluasi dirimu sekarang.” وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ “Dan hiaslah dirimu untuk pertemuan besar hari kiamat.” يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ “Di hari akan ditampakkan semua dari kamu dan tidak ada yang tersembunyi.” Mihasabatun Nafsi, Ibnu Abid Dunya, 22 Cara Muhasabah Diri Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Bagaimana cara muhasabah diri? Para ulama menjelaskan, muhasabah diri dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama Muhasabah Sebelum Amal Muhasabah sebelum amal dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu; apakah ia mampu untuk melaksanakannya atau tidak. Kemudian melihat apakah amalan tersebut membawa manfaat dunia-akhirat atau tidak. Lalu memeriksa niat; apakah amalan ini akan dilakukan ikhlas karena Allah subhanahu wata’ala atau dilakukan demi manusia. Kedua Muhasabah Setelah Amal Sedangkan muhasabah setelah amal terbagi dalam tiga bentuk. Bentuk pertama Muhasabah terhadap amalan yang tertinggal dan amalan yang belum sempurna Muhasabah ini dilakukan dengan memeriksa setiap amalan yang telah dilakukan dari sisi niatnya; sudah ikhlas lillahi ta’ala atau belum. Kemudian dari segi caranya; sudah sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu alaihi wasallam atau belum. Kemudian dari segi pelaksanaannya; apakah ada amalan yang belum terlaksana atau lupa untuk dilaksanakan pada hari tersebut. Bentuk kedua muhasabah diri terhadap amalan yang lebih baik ditinggalkan dari pada dilaksanakan. Contoh muhasabah diri bentuk ini adalah memeriksa apakah ada amalan yang seharusnya tidak dilakukan, tapi justru malah dilakukan pada hari itu. Mengingat, jika amalan tersebut dilakukan akan membuka pintu dosa dan kemaksiatan. Seperti muhasabah diri terhadap perbuatan syubhat. Bentuk ketiga Muhasabah diri terhadap amalan mubah. Melakukan muhasabah diri terhadap amalan-amalan mubah. Memeriksa kembali tujuan melakukan amalan mubah tersebut. Untuk apa, demi apa, manfaatnya apa, sisi negatifnya apa. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Manfaat terbesar yang dapat kita raih dari muhasabah diri adalah terjadinya peningkatan terhadap kualitas hidup kita. Bagi kita yang merasa kehidupannya begitu-begitu saja, mari kita segera latihan membiasakan diri dengan muhasabah. Bagi kita yang merasa semakin hari diri kita semakin memburuk, mari segera bermuhasabah. Apa yang salah dengan aktivitas kita sehari-hari. Dengan muhasabah diri, kita akan menemukan perbuatan-perbuatan yang berakibat buruk di dunia dan akhirat yang kita lakukan pada hari itu. Sehingga kita dapat menyadari keberadaannya untuk kemudian segera bertobat dengan tobat nasuha. Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Demikian materi khutbah Jumat tentang muhasabah diri yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa mudahkan kita dapat upaya memperbaiki diri melalui muhasabah diri setiap hari. Sehingga tercipta pribadi yang beriman, taat, dan berkualitas dalam urusan dunia akhirat. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة Download PDF Materi Khutbah Jumat Muhasabah Diri Setiap Hari di sini DOWNLOAD PDF Semoga bermanfaat!
Berkurbanadalah tentang melawan kecenderungan materialisme untuk senantiasa mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah, serta meraih kebahagiaan yang lebih hakiki. Semoga al-faqir dan jamaah sekalian dapat menghayati dan menerjemahkan pesan kurban dalam kehidupan sehari-hari secara maksimal. Wallahu a'lam bish-shawâb. Materi khutbah Jumat ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa mengiri aktivitas kehidupan kita dengan nilai-nilai ibadah. Hal ini karena misi utama diciptakannya manusia ke muka bumi ini tiada lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Untuk memberikan nilai lebih dari setiap aktivitas sehari-hari, ada 7 kalimat pendek namun penting untuk senantiasa dibaca dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita bisa mengamalkannya dengan baik. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat 7 Kalimat yang Penting Diucapkan Tiap Hari” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ Maasyiral muslimin rahimakumullah Di antara rukun khutbah Jumat yang harus dilakukan oleh para khatib adalah menyampaikan wasiat takwa. Sebagai sebuah rukun yang tak boleh terlewatkan, maka pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak kepada para jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa bertakwa dan patuh kepada Allah dengan menjalankan segala yang diperintahkanNya dan juga menjauhi dan meninggalkan segala yang dilarang Allah swt. Takwa ini juga yang ditegaskan Rasulullah saw dalam haditsnya, merupakan faktor yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اَلْجَنَّةَ؟ قَالَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ Artinya “Rasulullah pernah ditanya perihal sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Ia menjawab, Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik’.” HR Abu Hurairah Dalam hadits tersebut kita melihat bahwa selain takwa, akhlak yang baik juga menjadi faktor dominan orang masuk surga. Akhlak yang baik ini bisa terlihat dari perilaku serta perkataan seseorang saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika seseorang berakhlak baik, maka dalam setiap perkataan dan perbuatannya akan terlihat kedekatannya pada Allah swt. Dari mulutnya akan keluar kalimat-kalimat mulia dalam mengiringi aktivitasnya, sebagai wujud penghambaan kepada Allah swt. Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib ingin menyampaikan 7 kalimat mulia dan penting yang perlu diucapkan untuk mengiringi aktivitas setiap hari sehingga lebih memiliki nilai ibadah. Semakin sering kita mengucapkan kalimat-kalimat ini, maka insyaAllah hubungan kita dengan Allah semakin dekat. Dengan dibiasakannya kalimat-kalimat keluar dari mulut, maka karakter akhlak mulia bisa terpatri dan terwujud dan aktivitas kita. Maasyiral muslimin rahimakumullah Pertama adalah mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”. Kalimat ini digunakan untuk mengawali berbagai aktivitas. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kalimat “bismillah” mengandung keberkahan. Dengan membaca kalimat ini, bermakna bahwa kita mengawali aktivitas dengan menyebut dan mengingat dzat yang paling berkuasa dalam kehidupan ini yakni Allah swt. Hal ini juga akan lebih menyadarkan kepada kita bahwa semua hasil dari yang kita lakukan nantinya tidak akan lepas dari kehendak Allah swt, baik keberhasilannya maupun kegagalannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 82-83 اِنَّمَاۤ اَمْرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَا دَ شَیْئًـا اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ. فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَـكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Sesungguhnya urusannya, apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, jadilah!. Maka jadilah sesuatu itu. Maha suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” Kedua adalah mengucapkan “Alhamdulillahirabbil alamin”. Kalimat ini harus kita biasakan untuk diucapkan setelah menjalankan berbagai aktivitas sebagai ungkapan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan dan menyelesaikan aktivitas. Dengan rasa syukur ini juga, kita berharap Allah melipatgandakan segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya. Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim Ayat 7 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Artinya "Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” Ketiga adalah mengucapkan “Astaghfirullahal azhim”. Sebuah kalimat yang harus diucapkan jika kita berbuat sebuah kesalahan dan dosa. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa orang yang menekuni istighfar akan mendapat kemudahan saat menghadapi kesulitan dan akan diberi rezeki dari arah yang tidak terduga مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Artinya "Barang siapa yang menekuni istighfar, Allah akan membuat setiap kesedihan menjadi kelonggaran, setiap kesempitan menjadi jalan keluar, dan memberi rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." HR Ibnu Majah Maasyiral muslimin rahimakumullah Keempat adalah mengucapkan “InsyaAllah”. Kalimat yang kita bisa diucapkan saat kita akan melakukan sesuatu pada masa yang akan datang dan belum mengerjakannya. Mengucapkan InsyaAllah merupakan perintah Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat al-Kahfi ayat 23-24 وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله Artinya “Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.” Ayat ini memuat hikmah yang sangat mendalam sekaligus pendidikan bagi kita tentang pentingnya rendah hati dan tidak melulu mengandalkan kemampuan pribadi. Hal ini karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya yakni Allah swt. Kelima adalah mengucapkan kalimat “La haula wa la quwwata illa billah”. Kalimat ini digunakan untuk mengungkapkan pengakuan keterbatasan manusia atas kuasa Allah SWT. Hal ini sesuai dengan artinya yakni “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.” Dalam hadits riwayat Ibnu Abid Dunya, Rasulullah menegaskan bahwa siapa saja yang membaca kalimat ini setiap hari sebanyak 100 kali, maka ia selamanya takkan ditimpa oleh kefakiran. Rasulullah pun menyebut bahwa kalimat ini merupalkan simpanan surga dengan sebuah sabdanya يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ بَلى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ Artinya “Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” Aku menjawab “Tentu, wahai Rasulullah.” Kemudian beliau bersabda “La haula wala quwwata illa billah.” HR al-Bukhari. Keenam adalah mengucapkan kalimat “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun”. Sebuah kalimat yang diungkapkan ketika kita mendapatkan ataupun mendengar sebuah musibah seperti kematian ataupun musibah-musibah lainnya. Kalimat yang disebut sebagai kalimat istirja’ ini adalah ungkapan kesadaran bahwa semua yang di dunia ini adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya. Dengan mengucapkan kalimat ini, kita meminta kepada Allah untuk senantiasa menganugerahkan kesabaran dan ketabahan. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 155-156 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ 155 الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 156 Artinya “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn.". Ketujuh adalah mengucapkan kalimat “La ilaaha illalah”. Kalimat tauhid ini adalah salah satu zikir paling utama karena lebih berat dari dunia seisinya dan mampu lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah swt. Kalimat ini bukan hanya kalimat pengakuan atas keesaan Allah swt, namun juga disebut sebagai kunci surga. Rasulullah menyebut bahwa orang yang menjelang ajalnya mengucapkan kalimat ini maka akan masuk surga. عَنْ مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ Artinya “Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu ia berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, Siapa pun yang akhir ucapannya ketika menjelang ajal kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’” HR. Imam Abu Daud Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Demikianlah 7 kalimat penting yang patut kita ucapkan setiap hari dalam berbagai dinamika kehidupan sehari-hari sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah swt. Semoga kita bisa mengamalkannya dengan baik dan istiqamah. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung HomeKesabaran dan Keteguhan Hati pada Setiap Kesulitan dalam Kehidupan Sehari-hari Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu'minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz [1] Tanggal 19 November 2010 di Masjid Baitul Futuh, UK. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمّدًا عبده ورسوله. - Kewajiban Sholat Jumat bagi umat muslim juga harus diikuti dengan mendengarkan materi Khutbah Jumat. Materi Khutbah Jumat akan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta bagian dari rukun Salat Jumat. Simak materi Khutbah Jumat singkat dengan tema " wujud takwa dalam kehidupan sehari-hari.. Berikut materi Khotbah Jumat. dilansir dari laman Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ وَمُبَلِّغُ النَّاسِ شَرْعَهُ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ تَقْوَاهُ عَزَّ وَجَلَّ أَسَاسُ الْفَلَاحِ وَالسَّعَادَةِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ . عِبَادَ اللهِ وَتَقْوَى اللهَ جَلَّ وَعَلَا عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابَ اللهِ ، وَتَرْكُ مَعْصِيَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ . Ibadallah, Kohtib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya dengan takwalah seseorang akan sukses dalam menjalani kehidupan dunia dan akhiratnya. Ibadallah, Wujud dari takwa adalah menaati perintah Allah semaksimal kemampuan kita. Dan menjauhi semua larangannya. Dari pengertian takwa bisa disimpulkan bahwa agama Islam itu adalah agama yang mudah. Ketika berkaitan dengan perintah Allah, kita diminta untuk melakukannya sesuai kemampuan kita. Sebab perintah artinya meminta seseorang melakukan aktivitas atau kegiatan atau perbuatan tertentu. Untuk melakukan sesuatu, kemampuan orang berbeda-beda. Karena itu, diminta sesuai dengan kemampuan.
kumpulankhutbah dan ceramah dalam praktek kehidupan sehari-hari | KhotbahJumat.com. Profil Yufid Network. Donasi untuk Dakwah Yufid. Laporan Produksi Yufid.
- Bismillaahirrahmaanirrahiim..Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُHadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya …. Amma ba’du….Hari ini, Jumat 26 November 2011, kita kembali dapat berkumpul dalam majelis yang insya Allah dirahmati Allah dalam ibadah salat dan khotbah Jumat pekan ini. Naskah Khotbah Jumat Terbaru Maasyiral muslimin rakhimakumullah,Sebagai manusia yang hidup menjadi makhluk sosial tentulah kita pernah berbuat salah dan khilaf. Kalau bukan disakiti, disadari atau tidak, kita juga pernah menyakiti orang lain. Islam mengajarkan agar yang menyakiti meminta maaf, dan yang disakiti supaya bersabar sekaligus memberi maaf. Ini merupakan pedoman terbaik bagi kita sebagai makhluk sosial. Dalam sebuah nasehat yang disampaikan Imam al-Hasan ia menyebutkan, “Wahai umat manusia, jangan sekali-kali menyakiti yang lain. Namun, bila kau disakiti maka bersabarlah,” as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 26. Sebenarnya, kesabaran sangat erat kaitannya dengan kesadaran. Pada laman NU Online disebutkan, bila benar-benar menyadari tabiat kemanusiaan kita yang tak lepas dari salah dan lupa, juga hakikat penciptaan kita yang senantiasa bersujud kepada sang Maha Pengampun lagi Penyayang, maka tiada alasan untuk tidak menjadi sesuatu yang sangat penting dalam ajaran Islam. Tersebab pentingnya kedudukan sabar ini, maka Allah SWT menjadikan sabar sebagai satu sebab dari berbagai sebab atau faktor mendapatkan pertolongan dan kebersamaan bersama Allah SWT berfirman يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ "Yā ayyuhallażīna āmanusta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha ma'aṣ-ṣābirīn"Artinya "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," QS. Al-Baqarah 153.Baginda Rasulullah SAW juga bersabda “Sabar adalah sebagian dari iman.” HR. Abû Naîm dan al-Khathîb. Ajaran sabar begitu penting dalam Islam, sehingga porsinya separuh dari kesempurnaan kualitas dan tingkat keimanan kita. Baca juga Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya Kisah Nabi Nuh AS Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sabar adalah menahan diri dari segala macam bentuk kesulitan, kesedihan atau menahan diri dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak disukai dan dibenci. Kata sabar menjadi hal yang penting dalam menghadapi kehidupan kita sehari-hari. Di Al-Qur'an kata sabar sendiri mendapat pengulangan lebih dari 90 diminta untuk bersabar kapan dan dimana saja. Karena hanya dengan sabar itulah, kita mampu menjalani keadaan apa pun yang sedang dihadapi, apalagi saat ini kita masih menghadapi kondisi pandemi Covid- kita tertimpa musibah, maka kita harus bersabar dan mengucapkan kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." Sesungguhnya kita itu milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada Allah tiga tingkatan sabar yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti termaktub dalam kitab as-Shabru wa Tsawâb alaihi, Syekh Ibnu Abid Dunya mencantumkan sebuah hadis riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabdaالصَّبْرُ ثَلَاثٌ فَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ، فَمَنْ صَبَرَ عَلَى الْمُصِيبَةِ حَتَّى يَرُدَّهَا بِحُسْنِ عَزَائِهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثَمِائَةِ دَرَجَةٍ بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ، وَمَنْ صَبَرَ عَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ سِتَّمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ، وَمِنْ صَبَرَ عَنِ الْمَعْصِيَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ تِسْعَمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ مَرَّتَيْنِ Artinya “Sabar ada tiga tingkatan; sabar atas musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar dari laku kemaksiatan. Siapa saja yang sabar menghadapi musibah, sampai ia mampu merestorasinya sebaik mungkin, Allah akan mengangkat 300 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara langit dan yang bersabar dalam menjalani ketaatan, Allah mengangkat 600 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian bagi yang bersabar dari laku kemaksiatan, Allah mengangkat 900 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian arsy.”Imam Ali bin Abi Thalib pernah memberi analogi keimanan dengan berkata yang maknanya“Ingatlah! Sabar mempertahankan keimanan layaknya kepala dalam satu tubuh. Bila dipenggal, habislah tubuh itu... Kemudian Sayyidina Ali mengangkat suaranya, dan menyampaikan, Ingatlah! Sungguh, tiada iman bagi yang tak memiliki kesabaran”. as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 24 Jadi, walaupun sabar memiliki tingkatan, dari yang paling rendah sampai yang tertinggi, namun sejatinya bukan tentang tingkatan. Tetapi soal misi mempertahankan keimanan. Terkait tingkatan sabar, itu hanya indikasi dari tingkat keimanan jamaah Jumat rahimakumullah,Oleh karena urgensi sabar itulah, Allah SWT menegaskan bahwa kita diperintahkan untuk saling berwasiat, saling memberikan nasihat agar berbuat sabar, bukan hanya agar berbuat yang ini terdapat dalam firman Allah berikutوَالۡعَصۡرِۙWal' asrDemi masa,اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙInnal insaana lafii khusrsungguh, manusia berada dalam kerugian,اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِIl lal laziina aamanu wa 'amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabrkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk Ash-Shâwî dalam kitab tafsirnya Hâsyiyat al-Shâwî alâ Tafsîr al-Jalâlain, ketika menjelaskan Surat al-’Ashr, menyatakan bahwa barangsiapa yang bisa memenuhi empat elemen ini beriman, beramal saleh, berwasiat/nasihat kebenaran, dan berwasiat kesabaran, maka ia telah memenuhi hak Allah dan hak hamba-Nya, sehingga mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Kita pun telah maklum dengan ayat yang menegaskan bahwa dunia ini adalah arena ujian dâr balâ’ berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta benda, nyawa dan buah-buahan, dan sebagainya. Allah pun memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, memberitahukan keadaan mereka ketika ditimpa musibah dan menetapkan balasan pahala dan rahmat bagi mereka. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الـخَوْفِ وَالْـجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَموَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ إذَا أَصَابَتهُمْ مٌّصِيْبَةٌۗ قَالُوْا إنَّا لِلّٰهِ وَإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَۗ. أُولٰۧئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحمَةٌۗ وَأُولٰۧئِكَ هُمُ الْـمُهْتَدُوْنَ “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ”Innaâ lillâhi wa innâ ilaihi râjiûn” sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmah dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. al-Baqarah 155-157. Atas dasar itulah, sabar merupakan sebab kelangsungan kokohnya cita-cita, langgengnya amal dan usaha sungguh-sungguh. Tidaklah hilang dari seorang suatu kesempurnaan kecuali karena lemahnya kekuatannya dalam menanggung rasa sabar dan beban. Dengan kunci kesabaran yang kokoh, gembok-gembok persoalan dapat diatasi. Sebaik-baik perbuatan adalah sabar dalam menghadapi jamaah Jumat rahimakumullah,Ekistensi orang mukmin di antara manusia ini sungguh menakjubkan, karena karakteristik baiknya dalam menghadapi kondisi senang maupun kesulitan, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya”Seorang mukmin itu bila mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, karena bersyukur itu lebih baik baginya; dan bila ditimpa sesuatu kesulitan, maka ia bersabar, karena sabar itu lebih baik baginya.” HR. Muslim. Dengan demikian, jelas ajaran kesabaran sangat penting diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai sendi dan dinamika kehidupan, terutama tentu ketika tertimpa musibah. Bagi orang mukmin yang bisa menjalani dan menghadapi musibah dengan sabar, maka ia diberikan petunjuk, ampunan, dan rahmat dari Allah Taala. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir bagi ahli musibah orang dan keluarga yang terkena musibah dan semoga Allah menyelamatkan kita, bangsa Indonesia, dari penderitaan, musibah dan bencana. Aamiin yaa robbal ' juga Kisah Teladan Nabi Zulkifli As Nabi yang Sabar dan Saleh Ayat Al-Quran Tentang Kesabaran dan Ikhlas - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom Hariini, ada banyak orang bisa menjadi sangat rohani dan taat ke gereja, tetapi kehidupan sehari-harinya sangat jauh dari Tuhan. Dalam Injil Matius, Tuhan Yesus memperingatkan kita untuk mengenal dia secara benar.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID r5Dx6iagKMq87ewM-j3RG8HpEWRmxIrm4G0Tmb5gndG0bRBrkq44Dg==
Kumpulanbahan khotbah kebangkitan Yesus Kristus terbaik 2022 yang lengkap dengan judul, ayat alkitab, dan poin-poinnya. Para murid Yesus menunggu kurang lebih 50 hari untuk memberitakan tentang kebangkitan Yesus. Apakah kehidupan sehari-hari kita telah membuktikan bahwa kita percaya akan kebangkitan Kristus? Jelaskan!

- Bismillaahirrahmaanirraahiim,Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya, Amma ba' hari ini, Jumat 7 Januari 2022 kita dipertemukan kembali dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang insya Allah tema kali ini adalah tentang mempraktekkan penerapan hidup sederhana sesuai sunah dan anjuran Rasulullah Salallaahu 'alaihi juga Fungsi Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam Beserta Jenisnya Cara Sederhana Bahagiakan Anak di Tengah Pandemi Menurut Psikolog Khotbah Jumat Singkat Hari Ini Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Ada cukup banyak ayat Al-Qur'an dan hadis rasul yang menyebutkan tentang pola hidup satunya disebutkan dalam surah Al-Furqan ayat 67 berikut iniوَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaaArtinya "Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar."Jika kita melihat dari artinya, maka seorang mukmin dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, salah satunya dalam berinfak. Ayat ini juga mengandung makna orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkannya, perilaku ini bisa disebutkan sebagai kita menghambur-hamburkan harta, maka inilah yang sebenarnya dikehendaki setan, tetapi jangan pula kita bersifat kikir, karena selain tidak disukai Allah, kita juga akan dibenci oleh masyarakat. Dalam mengeluarkan harta, hendaklah kita berperilaku wajar dan di baik orang-orang mukmin adalah mereka dalam menafkahkan harta tidak boros dan tidak pula kikir, tetapi tetap memelihara keseimbangan antara kedua sifat yang buruk itu. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sifat boros pasti akan membawa kemusnahan harta benda dan kerusakan masyarakat. Seseorang yang boros walaupun kebutuhan pribadi dan keluarganya telah terpenuhi dengan hidup secara mewah, tetap akan menghambur-hamburkan kekayaannya pada kesenangan lain, seperti main judi, main perempuan, minum-minuman keras, dan lain sebagainya. Artinya, dia merusak diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya. Padahal, kekayaan yang dititipkan Allah kepadanya harus dipelihara sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan pula jika kita bersifat kikir, dapat membawa kepada kerugian dan kerusakan. Orang yang kikir selalu berusaha menumpuk kekayaan walaupun dia sendiri hidup sebagai seorang miskin dan dia tidak mau mengeluarkan uangnya untuk kepentingan masyarakat. Kalau untuk kepentingan dirinya dan keluarganya saja, dia merasa segan mengeluarkan uang, apalagi untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian, akan tertumpuklah kekayaan itu pada diri seorang atau beberapa gelintir manusia yang serakah dan tamak. Orang yang sifatnya seperti ini diancam Allah dengan api neraka sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ, اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ, يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌, كَلَّا‌ لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِWai lul-li kulli hu mazatil-lumaza, Al-lazi jama'a maalaw wa'addadah, Yahsabu anna maalahu akhladah, Kalla layum ba zanna fil hutamah Artinya "Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia manusia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam neraka Hu¯amah," QS. Al-Humazah 1-4Jadi jelas disebutkan bagaimana seharusnya sifat orang mukmin dalam menafkahkan hartanya. Dia tidak bersifat boros sehingga tidak memikirkan hari esok dan tidak pula bersifat kikir sehingga menyiksa dirinya sendiri karena hendak mengumpulkan kekayaan. Keseimbangan antara kedua macam sifat yang tercela itulah yang selalu dipelihara dan dijaga. Kalau kaya, dia dapat membantu masyarakatnya sesuai dengan kekayaannya, dan kalau miskin, dia dapat menguasai hawa nafsu dirinya dengan hidup secara jamaah Jumat rahimakumullah,Kesederhaan tidak hanya tercermin dalam gaya hidup saja, tetapi juga dalam pola pikir mencari penghidupan. Seorang yang berpikiran sederhana, seperti disebutkan dalam laman NU Online, tentunya tidak akan sampai melebihi batas kebutuhan hidup. Tuntutan dan keinginan akan selalu disesuaikan dengan kemampuan. Sehingga tidak ada rasa ingin menguasai dan memiliki hak orang lain di luar haknya. Sebuah perkataan yang perlu dipikirkan adalah cukupkanlah hidupmu dengan penghasilanmu’. Artinya, dalam ranah perekonomian individu dan keluarga perlu adanya strategi pendanaan yang berakar pada pengendalian nafsu berbelanja dan membeli. Kita harus kembali belajar memilah antara perkara yang harus dibeli, yang boleh dibeli, dan yang tidak perlu dibeli. Secara logis banyak sekali orang yang paham perbedaan yang primer dan sekunder, akan tetapi rayuan nafsu mengalahkan logika untuk memilih satu di antara dua. Oleh karena itu, kesederhanaan mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan hati, nafsu dan juga tawakkal. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Kisah kesederhanaan Rasulullah SAW terekam dalam sebuah hadis yang menceritakan betapa beliau tidak mempunyai keinginan menumpuk harta, padahal jika mau sangatlah mudah baginya. Ketika Islam telah telah berkembang luas dan kaum muslimin telah memperoleh kemakmuran, Sahabat Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Ketika dia telah masuk ke dalamnya, dia tertegun melihat isi rumah beliau, yang ada hanyalah sebuah meja dan alasnya hanya sebuah jalinan daun kurma yang kasar, sementara yang tergantung di dinding hanyalah sebuah geriba tempat air yang biasa beliau gunakan untuk berwudu. Muncullah keharuan muncul dalam hati Umar Ra. Tanpa disadari air matanya berlinang, maka kemudian Rasulullah saw menegurnya. “gerangan apakah yang membuatmu menangis?”Umar pun menjawabnya, “bagaimana aku tidak menangis Ya Rasulallah? Hanya seperti ini keadaan yang kudapati di rumah Tuan. Tidak ada perkakas dan tidak ada kekayaan kecuali sebuah meja dan sebuah geriba, padahal di tangan Tuan telah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat, dan kemakmuran telah melimpah.”Lalu baginda rasulullah menjawab “Wahai Umar aku ini adalah Rasul Allah, Aku bukan seorang Kaisar dari Romawi dan bukan pula seorang Kisra dari Persia. Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi."Kata-kata Aku bukan Kaisar Romawi, Aku bukan Kisra Persia, tidak berarti Rasulullah tidak memiliki kesempatan, mengingat keterangan Umar bahwa di tangan Rasulullah-lah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat. Namun niat Rasulullah saw dalam kalimat terakhir itu merupakan kata paling berharga “Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi.”Apa yang diisyaratkan Rasulullah saw sangatlah jelas, bahwa tidak selamanya hidup dengan kemewahan dan gelimang harta adalah berkualitas, justru sebaliknya. Seringkali kehidupan semacam itu menjadikan hidup terasa kering dan khotbah Jumat kali ini, semoga kita bisa menerapkan kesederhanaan dalam hidup dan perilaku kita sehari-hari sesuai anjuran Rasulullah. Aamiin yaa rabbal ' juga Rangkuman Cara Menerapkan Al Quran dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup Khutbah Jumat Singkat Tahun Baru Semangat untuk Harapan & Hal Baik - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom

KhotbahMinggu Keenam Paskah Meski iblis membuat seolah-olah firman itu tidak bisa maksimal berperan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi Roh Kudus terus bekerja dan berkata-kata dalam hati kita sepanjang kita berseru memanggil-Nya (1Yoh. 2:20). Yesus berbicara kepada para murid tentang tujuan-Nya Ia pergi, yakni membawa pesan dan
Khotbah Tentang Kehidupan Sehari Hari – Halo anak muda… Halo rekan-rekan muda, semoga kalian semua dilindungi dan dikelilingi oleh Tuhan. Apa sebenarnya perjuangan itu? Faktanya, ketika kita mengatakan kita bertarung, kita benar-benar melakukannya. Saat ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai belahan dunia, mereka menghadapi masalah/krisis yang berkaitan dengan wabah penyakit, bencana alam dan masalah kriminal lainnya. Kita semua memiliki perjuangan yang berbeda, kita harus memiliki teman taman yang berbeda. Khotbah Tentang Kehidupan Sehari Hari Salah satu hal yang kami bahas adalah tentang harapan, arti dari harapan adalah sikap hati seseorang yang memohon dan memohon kepada seseorang yang lebih kuat dari dirinya dan yang diyakini mampu mengembalikan apa yang menjadi miliknya. Pertanyaan dan pertanyaan. Kita harus memahami dan memahami bahwa harapan sejati tidak lepas dari iman kita. Mereka mengatakan bahwa iman adalah fondasi atau fondasi yang kuat untuk pengharapan kita kepada Tuhan Ini Adalah Contoh Bahan Khotbah Kristen Beserta Doa Singkatnya Mazmur 731-28 ditulis oleh Asaf, pemimpin lagu orang Lewi di bait suci. Asaf adalah seorang Lewi yang lahir di Gersom 1 Tawarikh. Daud menunjuknya sebagai pemimpin paduan suara penyembahan 1 Tawarikh 164, 5. Perjuangan terberat adalah penderitaan, pemazmur hanya memandang Tuhan dan tidak menjawab. Melihat situasi dan keadaan saat ini, hampir memprihatinkan sobat, dampak dari wabah ini masih terasa hingga saat ini. Saya bertanya-tanya kapan Tuhan akan membantu? Mari belajar setia dan amanah meskipun saat ini kita sedang mengalami masa-masa sulit. Jika Tuhan kami yang kami sembah dapat menyelamatkan kami, dia akan menyelamatkan kami dari tungku api, ya raja, dia akan menyelamatkan kami dari tanganmu. Atau yang lain, wahai raja, beri tahu tuanku bahwa kami tidak menyembah dewa tuanku, kami juga tidak menyembah patung emas yang Anda dirikan. 1 Petrus 47 Karena itu kendalikanlah dirimu dan diamlah serta berdoa. Kehidupan Yang Memuliakan Tuhan Pemazmur mulai mengerti bahwa yang terpenting adalah hidup bersama Tuhan. Karena dalam pasang surut kehidupan, ketika orang mendekati kita, Tuhan memegang tangan kita ayat 23 dan bahkan membimbing kita dengan nasihat dan mengangkat kita dengan hormat ayat 24. “Jauh” ayat 27 dan “dekat dengan Allah” ayat 28. Juga ayat 23 adalah kesimpulan pemazmur tentang bagaimana menghadapi pergumulan hidup. Mereka yang hidup bahagia tetapi jauh dari Tuhan pada akhirnya akan binasa. Mereka yang hidup dalam pergumulan tetapi mendekat kepada Tuhan akan menerima penyatuan Tuhan. Namun bagaimana sikap kita saat menghadapi pergumulan hidup? Ada yang berharap, ada pula yang getir. Situasi baik dan buruk dalam hidup dapat terjadi pada kita semua. Inti dari pesan firman Tuhan dalam Mazmur 73 adalah ini “Mendekatlah kepadaku, karena inilah yang terpenting.” Tuhan akan menyertai kita terutama ketika kita menghadapi pergumulan. Terakhir, ada prinsip yang menarik di ayat 28 kebebasan dari pergumulan bukan sekedar kenyamanan pribadi, tetapi pemazmur mempercayakan Tuhan untuk berbicara tentang semua karyanya. Jika kita tahu, tahu dan percaya bahwa Tuhan itu baik, benar, berkuasa, sumber segala kebaikan, yang mencintai kita dan selalu membantu kita dengan cara yang ajaib. Berdasarkan hal ini, kita menempatkan pengharapan kita yang penuh dan sempurna kepada Tuhan. Saudaraku, marilah kita terus percaya dan berharap kepada Tuhan, kiranya Roh Kudus selalu menguatkan dan membimbing kita dalam kehidupan sehari-hari. Homiletika Praktis Gttk Pandohop Power Point Saya ingin mengendalikan diri dan selalu menaruh semua harapan kita pada Tuhan karena hanya dia yang membantu dalam setiap perjuangan. Amin “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama hilang, yang baru ada.” 2 Korintus 517 Hidup kita di dalam Kristus adalah hidup yang didasarkan pada iman, pengharapan, dan kasih Tuhan Yesus Kristus. Kita telah ditebus oleh darah Kristus, dan melalui iman kepada-Nya kita menerima pengampunan atas dosa-dosa kita. Setelah kita percaya kepada Kristus, Roh Kudus memasuki hidup kita dan membawa perubahan dan pertumbuhan rohani. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Kristus dan memberikan hidup kita sebagai persembahan yang hidup dan kudus bagi Tuhan. Kita juga diundang untuk mengikuti teladan kasih, kerendahan hati, pengampunan dan pelayanan Kristus kepada sesama. Kehidupan kita di dalam Kristus juga termasuk berpartisipasi dalam persekutuan dengan orang percaya lainnya di gereja. Melalui persekutuan ini kita membangun dan menguatkan satu sama lain dalam iman dan saling melayani dengan karunia yang kita terima dari Roh Kudus. Bbw Khotbah Khotbah Terakhir Rasulullah Saw Secara keseluruhan, hidup kita di dalam Kristus adalah hidup yang penuh makna, harapan, dan tujuan. Kita hidup untuk memuliakan Tuhan dan membagikan kasih dan kebenaran-Nya kepada sesama. Kata Yunani untuk “ciptaan baru” adalah “καινή κίι” atau “kainé ktísis”. Kata “kaine” berarti “baru, selamanya baru” dan kata “kthysis” berarti “penciptaan” atau “penciptaan”. Di dalam Alkitab, istilah “ciptaan baru” ini digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. 2 Korintus 517 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; Hal-hal lama telah berlalu. Sesuatu yang baru terjadi. Sebagai ciptaan baru, manusia dibenarkan oleh iman dan dibebaskan dari dosa. Mereka berjuang untuk hidup dalam ketaatan kepada Kristus bekerja sama dengan Roh Kudus. Ini memungkinkan mereka untuk mengalami peningkatan spiritual dan menjalani kehidupan yang diatur oleh Tuhan. Pdf Tema Tema Theologis Khotbah Yesus Di Bukit Dalam Injil Matius 51 729 Proses menjadi ciptaan baru dimulai saat kita menerima Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, saat Roh Kudus memasuki hidup kita. Roh Kudus membawa perubahan dan transformasi di dalam diri kita dengan mengganti sifat lama kita dengan sifat baru yang sesuai dengan sifat Kristus. Sebagai ciptaan baru, kita hidup bukan untuk diri sendiri tetapi untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama. Kita juga lebih sadar akan dosa dan lebih terbuka terhadap kehendak Tuhan dalam hidup kita. Namun perlu diingat bahwa proses membuat yang baru bukanlah proses yang cepat atau selesai dalam sekejap mata. Itu adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dan kesetiaan kita untuk hidup di dalam Kristus. Benar bahwa ketika kita berada di dalam Kristus, kita tidak terikat pada dosa dan kebiasaan lama kita. Sebagai ciptaan baru, kita dibenarkan oleh iman dan dibersihkan dari dosa kita melalui karya Kristus di kayu salib. Karena itu, kita tidak dihukum karena dosa, tetapi hidup dalam kebebasan yang diberikan Kristus kepada kita. Jual Buku Tuhan, Aku Punya Rahasia, 55 Kisah Rahasia Dalam Kehidupan Sehari Hari Bersama Tuhan Karya Debora Vivi Tetapi meskipun kita dibebaskan dari dosa dan kebiasaan lama kita, bukan berarti kita tidak akan pernah menghadapi pencobaan dan kembali ke kebiasaan lama kita. Setan masih mencoba menggoda kita untuk berbuat dosa; Sifat kedagingan kita juga dapat mempengaruhi kita untuk melakukan hal-hal yang salah. Namun sebagai ciptaan baru, kita memiliki Roh Kudus yang memampukan kita untuk mengatasi pencobaan dan menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan. Roh Kudus membantu kita menghindari dosa dan hidup dalam ketaatan kepada Kristus. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk berusaha mempererat hubungan kita dengan Tuhan dengan cara berdoa, membaca Alkitab, bertemu dengan orang percaya lainnya, dan mempersembahkan hidup dan persembahan suci hidup kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, kita dapat bertumbuh dalam iman dan menjalani hidup sepenuhnya di dalam Kristus. Sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, kita memiliki kesempatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kita diubahkan oleh Roh Kudus dan diberi kuasa untuk hidup menurut kehendak Allah. Berkat Allah Dalam Kehidupan Orang Percaya Tuhan ingin kita hidup benar dan menghindari dosa. Ini dapat dicapai dengan bekerja sama dengan Roh Kudus yang menjalani kehidupan yang benar dan memberdayakan kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Selain itu, Alkitab memuat pedoman dan prinsip hidup yang relevan bagi kita. Dengan membaca dan mempelajari Alkitab, kita dapat lebih memahami kehendak Tuhan dan bagaimana hidup sesuai dengan itu. Melalui doa dan hubungan kita dengan Tuhan, kita dapat mencari hikmat dan bimbingan-Nya di semua bidang kehidupan kita. Tentu saja, kita tidak selalu sempurna dalam menjalani hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun, dengan tekun dan rajin berjuang dan mencari bimbingan dari Roh Kudus, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjalani kehidupan yang bermakna dan bertujuan di dalam Kristus. Jika hidup kita ada di dalam Kristus, berarti kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan hidup dalam persekutuan dengan Dia. Itu mempengaruhi cara kita hidup, berpikir dan bertindak. Jual Buku 8 Tangga Menuju Hidup Bahagia, Menikmati Kebahagiaan Sejati Menurut Khotbah Di Bukit Karya Jonar Situmorang, Ma 1. Berdoa Doa adalah cara untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan mempererat hubungan kita dengan-Nya. Melalui doa, kita dapat menawarkan bimbingan, perlindungan, pengampunan, dan pujian kepada Tuhan. 2. Baca Alkitab Alkitab adalah firman Tuhan yang memberikan petunjuk dan pedoman hidup. Dengan membaca Alkitab, kita dapat lebih memahami Tuhan dan rencana-Nya bagi kita. 3. Mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan Hidup baru kita di dalam Kristus harus tercermin dalam tindakan kita sehari-hari. Kita harus mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup dan suci kepada Tuhan dengan mengasihi sesama, melayani sesama, dan melakukan kebenaran. 4. Hidup dalam ketaatan kepada Kristus Kita harus berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada Kristus dan menghindari dosa. Ketika kita melakukan kesalahan Pdf Renungan Minggu, 24 Februari 2019 Kita Dapat Melihat Contoh Contoh … Ibadah Minggu, 24/2 … Untuk Mempermudah Jemaat Dalam Mengikuti Ibadah, Gpo Menyediakan Fasilitas Liturgi Game tentang kehidupan sehari hari, cerpen tentang kehidupan sehari-hari, artikel tentang kehidupan sehari hari, tentang kehidupan sehari-hari, diary tentang kehidupan sehari hari, hadits tentang kehidupan sehari hari, puisi tentang kehidupan sehari-hari, cerita tentang kehidupan sehari hari, drama tentang kehidupan sehari hari, novel tentang kehidupan sehari hari, pantun tentang kehidupan sehari hari, hadist tentang kehidupan sehari hari
Kesabaransenantiasa berkaitan dengan waktu. Orang yang sabar dapat membuktikan bahwa dirinya mampu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang penting pada waktu yang tepat. Homer dalam karyanya yang masyhur bercerita tentang kemenangan tentara Yunani yang merebut kota Troya dengan menggunakan sebuah kuda kayu berukuran besar.
Naskah Khutbah Jumat singkat kali ini mengulas tentang 4 permata dalam diri manusia. Khutbah jumat menjadi momen penting untuk senantiasa mengingatkan masyarakat Muslim tentang pentingnya memelihara akal, agama, sifat malu, dan amal salih dari kerusakan. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ ِللهِ الًّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ وَالّذِيْ هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلهَ إِلّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُوْصِلُنَا إِلَى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظَرِ لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِىُ الرَّؤُفُ الرَّحِيْمُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ Ma’asyiral Muslimin rakhimakumullah, Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik. Ia diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa kehendak. Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu. Hewan dibekali syahwat sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya; makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. Sementara setan diciptakan hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. Manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat, hewan dan setan, yakni berupa akal pikiran, syahwat, dan hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena manusia berjuang dalam tarikan antara ketiganya. Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya. Sebagai makhluk ciptaan dalam bentuk terbaik, manusia dikaruniai empat hal sebagai permata dirinya. Empat permata ini disebutkan Rasulullah dalam hadistnya, sebagaimana dikutip oleh Ihya’ Ulumiddin. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَةُ جَوَهِرَ فِيْ جِسْمِ بَنِيْ اَدَمَ يُزَلُهَا اَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الْصَّالِحُ Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat hal. Empat permata tersebut adalah akal, agama, sifat malu, dan amal salih”. Akal adalah alat untuk memahami agama. Agama adalah rambu-rambu atau aturan yang memberikan arah pada manusia, sifat malu adalah pengendali, dan amal salih adalah buah dari akal memahami agama dengan pengendali berupa sifat malu tadi. Akal menjadi pemimpin dalam tubuh manusia untuk memahami mana yang hak dan batil, mana yang patut ataupun tidak, mana yang harus dikerjakan ataupun ditinggalkan. Ibnu Hajar al-Asyqalani dalam kitabnya Nashaihul Ibad mendefinisikan akal sebagai جَوْهَرٌ رُوْحَانِيٌّ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالَى مُتَعَلَّقًا بِبَدْنِ الاِنْسَانِ يُعْرَفُ بِهِ الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ “Permata ruhani ciptaan Allah yang berada dalam jasad manusia untuk mengetahui sesuatu yang hak dan batil.” Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata kedua yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah agama. Agama adalah aturan atau norma yang mengarahkan akal manusia untuk menerima hal-hal yang baik, layak dan pantas. Agama menjadi pedoman bagaimana manusia menjalani kehidupannya; bagaimana mengendalikan syahwat dan nafsu. Akal sehat akan mengarahkan kita dapat menerima agama yang hanif lurus, yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan dapat melahirkan sifat pengedali malu, serta membuahkan amal salih. Malu merupakan sifat yang dikembangkan oleh agama untuk mengendalikan perilaku manusia, yang dapat membedakan kita dengan hewan ataupun setan. Oleh karena itu, Ibnu Hajar al-Asqalani membagi malu menjadi dua, yakni haya’un nafsiyun dan haya’un imaniyun. Haya’un nafsiyun adalah rasa malu yang diberikan Allah pada setiap manusia, seperti rasa malu memperlihatkan auratnya dan sejenisnya. Sifat ini tidak diberikan pada hewan. Sementara haya’un imaniyun adalah أَنْ يَمْنَعَ المُؤْمِنُ مِنْ فِعْلِ الْمَعَاصِي خَوْفًا مِنَ اللهِ “Ketika seorang mukmin mampu mencegah dirinya untuk berbuat maksiat karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala.” Sifat ini hanya diberikan pada orang mukmin yang mampu menggunakan akalnya untuk memahami perintah dan larangan Allah. Karena itu, wajar jika Rasulullah pernah memberikan nasihat kepada sahabatnya dengan mengatakan اَلْحَيَاءُ مِنَ الْاِيْمَانِ “Malu itu sebagian dari iman.” Malu untuk berbuat maksiat, malu meninggalkan perintah agama, malu tidak berbuat baik dan lain sebagainya. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata yang terakhir yang dimiliki manusia adalah amal shalih, yakni perbuatan yang patut dan baik menurut kaidah agama. Amal shalih adalah buah dari kemampuan kita memahami agama, menjalankan perintah agama, serta kemampuan kita mengendalikan sikap dalam kehidupan. Banyak orang mampu memahami agama atau mengerti ilmu agama, tetapi tidak mampu mengendalikan syahwat dan nafsunya, sehingga ia tidak memiliki rasa malu, maka ia hanya bisa melakukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kebutuhannya yang kadang merugikan orang lain. Contoh sederhana yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, betapa banyak orang pandai agama tetapi tidak mampu mengendalikan diri, sehingga ia bukan mengamalkan ilmu agama, namun hanya memperalat agama untuk kepentingan dirinya atau kelempoknya. Maka akibat yang timbul dari itu bukan amal shalih tetapi justru maksiat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Rasulullah dalam dalam hadits di atas juga mengingatkan pada kita akan bahaya yang mengancam empat permata manusia tersebut. Rasul mengatakan فَالْغَضَبُ يُزِيْلُ الْعَقْلَ وَالْحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ وَالطَّمَعُ يُزِيْلُ الْحَيَاءَ وَالْغِيْبَةُ يُزِيْلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ “Ghadlah marah-marah dapat menghilangkan akal, iri dan dengki hasud dapat menghilangkan agama, serakah thama’ dapat menghilangkan sifat malu, dan menggunjing ghibah dapat menghilangkan amal shalih. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Semoga kita dapat mengoptimalkan permata yang ada dalam hidup kita untuk menjadi insan pilihan dan masuk dalam kategori muttaqin orang yang memiliki ketakwaan. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Sukron Ma’mun, Pengurus Lakpesdam NU Kota Salatiga, Jawa Tengah
.
  • wjh20feljt.pages.dev/97
  • wjh20feljt.pages.dev/619
  • wjh20feljt.pages.dev/864
  • wjh20feljt.pages.dev/273
  • wjh20feljt.pages.dev/19
  • wjh20feljt.pages.dev/291
  • wjh20feljt.pages.dev/72
  • wjh20feljt.pages.dev/403
  • wjh20feljt.pages.dev/42
  • wjh20feljt.pages.dev/592
  • wjh20feljt.pages.dev/921
  • wjh20feljt.pages.dev/121
  • wjh20feljt.pages.dev/473
  • wjh20feljt.pages.dev/149
  • wjh20feljt.pages.dev/195
  • khotbah tentang kehidupan sehari hari